PSSI Merampungkan Kursus Refer System Tahap Ketiga

 
JAKARTA, CEKLISSATU-Instruktur Wasit AFC, Raymond Olivier dalam kursus sistem refer untuk para penilai wasit yang diinisiasi oleh Departemen Perwasitan PSSI, menegaskan bahwa sistem ini akan sangat membantu kinerja perwasitan di Indonesia. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tanggal 23 Mei 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh 28 Wasit Asesor. Salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI Rudi Yulianto menyempatkan hadir pada acara ini, sekaligus penutupannya. Selain itu ada Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa, dan Wasit Departemen PSSI Pratap Singh.

Ini adalah ketiga kalinya Departemen Perwasitan PSSI mengadakan acara serupa. Pada tahap ketiga ini materi yang diberikan seperti bagaimana menilai sebuah keputusan wasit dalam sebuah pertandingan, review serta analisa pertandingan, protokol VAR, Amandemen LOTG 2024/2025, menganalisis kinerja wasit dengan KMI (Key Match Incident) serta kompetensi teknisnya, dan lain-lainnya.

“Saya membantu federasi sepak bola Indonesia, PSSI dengan sistem penilaian Referee Assessor yang baru. serupa yang telah dijelaskan oleh Tuan Yoshimi Ogawa. Refer System adalah sistem terintegrasi yang memungkinkan secara independen menganalisis lebih dari 80 kompetensi berbeda dari kinerja wasit,” bukanya Raymond.

Refer System adalah sistem penanda otomatis. Sistem ini memungkinkan untuk memutar kinerja secara berkala untuk membantu mengembangkan kinerja mereka. Sistem ini juga menggabungkan materi latihan, untuk terus dilakukan.

“Bukan hanya untuk melatih para wasit dan instruktur, tapi juga mengedukasi klub dan media dengan informasi yang kami miliki. Dengan demikian akan membantu membangun pemahaman yang sama mengenai Keputusan yang dibuat para wasit,” ucap Raymond.

Untuk PSSI, dia dan tim membantu menyediakan semua laporan data dari semua wasit, kejadian yang terjadi. “Membantu memberikan masukan kepada siapa saja wasit yang tampil baik dan siapa wasit yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kinerja mereka. Tapi yang terpenting, sistem ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi para wasit yang bertugas di berbagai pertandingan,” jelasnya.

“Kami juga memiliki kesempatan lebih sering bekerja sama dengan klub-klub di La Liga 1 untuk mendapatkan feedback (masukan) berdasarkan pertandingan mereka. Bisa jadi keputusan untuk menjawab beberapa permasalahan sebagai referensi berdasar pada situasi serupa.”

“Jadi sistem ini membuat kita bekerja sama lebih sering dengan klub. Wasit tidak bekerja satu arah, itu sebabnya penting bagi kita untuk mendengarkan pendapat para tim, para pemain, dengan tujan untuk menjaga konsistensi keputusan yang kita buat sebagai wasit di lapangan,” sambungnya.

Sebagai tambahan mengenai Refer System, Raymond dan tim menghabiskan waktu hampir 16 hari bersama para Referee Assesor di sini. Pelajari bagaimana cara kerja sistem ini, mengidentifikasi situasi dari kejadian di setiap pertadingan sebagai memulai persiapan musim kompetisi baru. Mereka semua akan memulai (kompetisi) dengan pemahaman dari pelatihan yang sama untuk menjaga konsistensi penampilan mereka.

Raymond juga menilai, selama kursus, para peserta sangat antusias dan aktif bertanya serta banyak memberikan masukan. “Sesi (kelas) ini sangat bagus, mereka (peserta) sangat aktif dengan semangat belajar yang tinggi. Saya sangat terkesan dengan tingkat partisipasi di ruang kelas kami serta bagaimana mereka berusaha meningkatkan pemahaman mereka. Jadi kami menjalani kelas tatap muka lalu dilanjutkan dengan kelas online untuk memperkuat materi yang telah dipelajari,” ungkapnya

“Bagi saya PSSI melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan memastikan semua orang siap untuk memulai musim baru,” tutupnya.