Erick Thohir Menyebut Regulasi 8 Pemain Asing Liga 1 Belum Diputuskan

JAKARTA, CEKLISSATU - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan regulasi pemain asing soal kuota 8 pemain asing di Liga 2024/2025 belum memutuskan di Kongres PSSI.

Erick mengaku masih memberikan waktu kepada LIB dan klub Liga 1 untuk membahas lebih lanjut mengenai kuota 8 pemain asing tersebut.

“Belum (diputuskan terkait penambahan pemain asing), nanti satu, dua hari (ke depan) ini,” ujar Erick kepada awak media usai acara Kongres Biasa PSSI 2024 di Jakarta, Senin (10/6/2024).

Saat ini, PSSI masih memberikan waktu kepada operator kompetisi dan seluruh jajaran klub Liga 1 untuk meninjau kebijakan penambahan pemain asing.

"Apalagi ada aturan AFC sekarang yang terbaru. Kami silakan, yang penting kami mendukung.Tetapi yang paling penting bagaimana Liga dan klub-klub harus bertransformasi seperti kami juga mendorong transformasi di Asprov," ujarnya.

Erick berharap terkait penerapan delapan pemain asing ini dapat segera diumumkan. Seiring dengan itu, ia juga berharap LIB dapat menyusun jadwal kompetisi Liga 1 untuk jangka waktu tiga musim ke depan.

"Yang pasti kami minggu depan menginginkan operator Liga sudah bisa mengumumkan jadwal selama tiga tahun ke depan. Jadi nanti kami urus dengan pihak keamanan, kepolisian, dan lainnya. Semuanya transparan," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menjelaskan bahwa mulai musim depan, kuota pemain asing tiap klub Liga 1 akan bertambah menjadi delapan orang. Komposisi delapan pemain tunggal itu meliputi enam bebas dan dua Asia. Meski jumlahnya bertambah, Ferry mengatakan setiap tim hanya bisa memainkan lima pemain tunggal secara bebas, plus satu Asia secara bersamaan di setiap pertandingan.

"Regulasi pemain asing akan menjadi 8 pemain asing. Tapi tetap yang utama adalah 5+1. Satunya Asia bukan ASEAN. Kemudian 8-nya boleh ada di Daftar Susunan Pemain (DSP), sehingga nanti harus asing bergantian dengan asing. Asia tukar Asia , " katanya.

Menyusul pengaturan tersebut, Ferry memastikan slot pemain ASEAN mulai musim depan akan dihapuskan. Pertimbangan penghapusan itu, kata Ferry, tak lain karena mahalnya harga pemain-pemain di kawasan Asia Tenggara.