MEDAN, CEKLISSATU -- Penyelenggaraan PON XXI-2024 Sumut-Aceh masih lebih dari sepekan lagi. Tergelar sejak 28 Agustus, melibatkan hampir 13.000 atlet yang berkompetisi di 63 cabang, kompetisi perebutan medali emas, perak dan perunggu pesta olahraga terbesar di tanah air ini akan tersaji hingga 20 September mendatang.

Besarnya medali PON XXI-2024 bahkan akan terdistribusi pada sembilan hari terakhir, termasuk dari cabang-cabang beladiri yang baru dipertandingkan belakangan. Kontingen DKI Jakarta mengharapkan peraihan lebih banyak medali dari cabor-cabor yang dipertandingkan di pekan terakhir ini.

“Tentunya akan semakin ketat, sesuai perkiraan. Semoga sesuai harapan,” ujar Wilfred Sihotang, komandan posko Sumut dari kontingen Jakarta, Selasa (10/9). 

Sihotang menjawab pertanyaan seputar perolehan medali harian dari atlet-atlet terbaik DKI Jakarta. Di samping ada yang berhasil mencapai target, namun ada juga yang meleset.

Setelah menjadi runner-up PON XX-2021, kontingen Jakarta tampil di PON XXI-2024 Aceh-Sumut dengan misi merebut posisi juara umum. Oleh karena itu pula kontingen ibu kota menetapkan moto 'Jakarta Datang Jakarta Menang'. 

Pada PON XX-2021 di Papua, kontingen Jakarta menduduki peringkat kedua dalam perolehan medali akhir dengan 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu. Akumulasi medali Jakarta hanya lebih unggul dua perak atas Jatim, yang berada di posisi ketiga. Namun, peraihan medali anak-anak ibu kota dan Jatim masih jauh di bawah perolehan Jabar, yang kokoh di puncak klasemen dengan 133 emas, 105 perak dan 115 perunggu.

Siapa yang akan bercokol di puncak perolehan medali, masih lumayan panjang waktu persaingannya. Wajar jika kontingen Jakarta juga masih optimistis, sebagaimana disampaikan Sihotang. 

“Semua masih punya peluang, masih berproses,” ucap mantan pegulat nasional itu. 

Di sisi lain, dalam proses perburuan medali ini, pimpinan kontingen Jakarta memberikan stimulan khusus kepada para atletnya. Stimulan tersebut berupa bonus untuk peraih medali emas individu dan beregu. Ini di luar bonus yang dijanjikan Pemprov DKI Jakarta.

Setiap peraih medali emas perorangan diganjar Rp15 juta. Untuk raihan emas beregu, bonus khusus Rp7,5 juta/orang.Ada yang menyebutnya sebagai bonus kepretan, atau saweran, juga uang kaget.