BOGOR, CEKLISSATU - Sarasehan Pengusaha Muda yang digelar BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bogor dengan tema “Tantangan dan Peluang Pengusaha Muda Pada Tahun Politik”, di Hotel Lor’in Sentul, Senin (29/1/2024). Bertujuan untuk melihat kontestasi politik yang sudah mulai menghangat menjelang Pemilu 2024 yang akan berlangsung pada 14 Februari mendatang.

Hal itu diungkapkan Ketua BPC HIPMI Kabupaten Bogor, Akhmad Hidayat. Terlebih lagi, di kondisi tahun politik kali ini, dirinya melihat sudah ada perpecahan pandangan politik di kalangan pengusaha muda khususnya di Bumi Tegar Beriman.

"Kita sadar betul posisi anak mudah hari ini sedang terpecah belah. Meskipun situasi politik memanas, namun saya yakin HIPMI tetap satu dan tidak akan pernah terpecah belah," ungkap Akhmad Hidayat.

Baca Juga : Disdik Jabar Bangun SMAN 1 Kemang di Tahun Ini, Rudy Susmanto: Akan Kami Dorong Pemkab Realisasikan

Pria yang biasa disapa Kang Daday itupun mengajak para pengusaha di HIPMI untuk segera bergerak mengambil posisi merancang kegiatan di 2024 ini.

"Awal tahun ini menjadi penting untuk konsolidasi agar kita berkontribusi lebih pada pembangunan ekonomi,” pesan Daday.

Ia menambahkan, HIPMI dan pemerintah daerah tidak bisa terpisahkan. Sehingga pihaknya pun siap untuk bersinger dan berkolaborasi.

Ditempat yang sama, Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu yang membuka acara Sarasehan Pengusaha Muda itu mengatakan, tahun politik ini menjadi peluang bagi para pengusaha muda, dengan mencermati kebijakan pemerintah ke depan. Sehingga pengusaha tidak hanya dapat memitigasi risiko, tetapi juga bisa berperan menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada kemajuan demokrasi dan ekonomi.
 
“Kegiatan sarasehan ini merupakan wujud peran pengusaha muda sebagai agen perubahan melalui partisipasi aktif dalam diskusi publik sekaligus pendidikan politik. Kepada para pengusaha muda di Kabupaten Bogor saya mengajak untuk mensukseskan pesta demokrasi di Kabupaten Bogor,” ujar Asmawa.
 
Asmawa mengatakan, kesuksesan tersebut ditandai dengan terciptanya kondusifitas wilayah. Ekonomi akan tumbuh, pembangunan akan berjalan bila kondusifitas wilayah bisa dijaga. Selanjutnya, meningkatnya partisipasi politik masyarakat Kabupaten Bogor.
 
“Mari menjadi pelopor untuk mengedukasi masyarakat untuk melaksanakan hak konstitusinya, memilih pemimpin bangsa untuk lima tahun kedepan,” tandas Asmawa.
 
Selanjutnya, Asmawa mengungkapkan, di tengah ketidakstabilan kondisi global dan Pemilu nasional, tantangan pembangunan menjadi semakin kompleks. Sehingga sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha, dalam hal ini para pengusaha muda menjadi kata kunci dan keharusan. Ia yakin dengan sinergi dan kolaborasi akan mendorong akselerasi pembangunan khususnya pembangunan di bidang ekonomi.
 
HIPMI sebagai wadah pengusaha muda dengan jejaring yang sangat luas di berbagai sektor terutama sektor industri, diharapkan mampu memobilisasi roda ekonomi dan mengembangkan kemitraan strategis, yang dapat memperkuat iklim investasi, mendorong kewirausahaan, dan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Asmawa.
 
Asmawa juga menerangkan, struktur perekonomian Kabupaten Bogor didominasi oleh tiga sektor, pertama adalah industri pengolahan, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran, dan sektor konstruksi. Artinya hingga saat ini, industri masih menjadi sektor andalan yang ada di Kabupaten Bogor.
 
“Ini menjadi peluang bagi para pengusaha muda untuk untuk melakukan usaha, berinvestasi, dan bermitra dengan Pemkab Bogor dalam rangka pelaksanaan pembangunan,” terang Asmawa.