JAKARTA, CEKLISSATULanud Husein Sastranegara mendukung penuh kegiatan penerbangan operasi teknologi modifikasi cuaca  yang diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Operasi teknologi modifikasi cuaca tersebut serentak dilaksanakan di beberapa kota besar di Pulau Jawa, yakni Bandung, Malang, dan Solo.

Lanud Husein Sastranegara berperan sebagai posko utama operasi teknologi modifikasi cuaca.

Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Alfian mengatakan, operasi teknologi modifikasi cuaca bertujuan untuk meningkatkan debit air waduk sesuai target, sehingga kebutuhan air bagi pertanian, industri, dan masyarakat dapat terpenuhi.

"Kami berharap operasi teknologi modifikasi cuaca ini dapat memberikan dampak positif bagi ketersediaan air di seluruh Pulau Jawa," kata Alfian, dikutip dari keterangannya, Selasa 4 Juni 2024.

Oleh karenanya, Alfian menilai, pentingnya keselamatan dan kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan selama operasi.

"Koordinasi yang baik antara Lanud Husein Sastranegara dan tim teknis dari Kementerian PUPR sangat penting untuk memastikan efektivitas penyebaran garam dan keselamatan operasi," ujar Alfian.

Diketahui, operasi teknologi modifikasi cuaca melibatkan pesawat TNI AU Casa-212 dengan nomor registrasi A2114 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

Pesawat tersebut dipiloti oleh Mayor Pnb Samsu Alam dan Lettu Pnb Arya Mahendra.

Setiap sorti penerbangan membawa 800 kg garam dengan harapan dapat memicu hujan untuk menambah volume air waduk.

Operasi teknologi modifikasi cuaca dijadwalkan berlangsung dari 1 Juni hingga 10 Juni 2024, dengan target meningkatkan debit air waduk di berbagai wilayah di Pulau Jawa.