KEDIRI, CEKLISSATUTugu bertuliskan angka tahun 1123 Saka ditemukan di Desa Kayunan Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Kabid Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priyatno menyebutkan, temuan tugu tersebut selanjutnya akan dilakukan penelitian.

"Kondisi saat ini posisinya miring dan saat hujan rentan jatuh. Di sekelilingnya tidak berkonteks dengan struktur apapun sehingga diturunkan dulu, jika patah bisa rusak," ungkap Eko, seperti dikutip ceklissatu.com.

Baca Juga : Eksplorasi Wisata Kekinian Akhir Pekan di Bogor: Menyatu dengan Alam dan Budaya

Ia mengatakan, tugu bisa diamankan di balai desa atau lokasi lainnya yang dinilai aman. Itu dilakukan sambil menunggu rekomendasi resmi dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur.

Menurutnya, dibutuhkan kajian mendalam atas temuan tugu bertuliskan angka tahun 1123 Saka itu.

Bila disambungkan dengan konteks sekitarnya bisa sebagai patok batas wilayah atau stamba dan tugu peringatan. Tim dari BPK Wilayah XI Jatim sudah meninjau ke lokasi. 

Temuan objek diduga cagar budaya itu punya nilai tinggi karena terdapat enkripsi tahun sangat jelas, yakni 1123 Saka.

Baca Juga : Hari Nusantara 13 Desember 2023,  Sejarah dan Tema Peringatannya

Sementara dari sejarah kronologi Indonesia, penting untuk mengukuhkan, menambah informasi bahwa dari Kediri dulu benar terdapat kerajaan besar dengan bukti tertulis yang salah satunya dari enkripsi itu. 

Terpisah, Lektor Kepala Departemen Sejarah Universitas Negeri Malang, Ismail Lutfi menyebut dirinya dengan BPK Wilayah XI Jatim sudah ke lokasi penemuan tugu

Tetapi temuan itu tidak bisa membawa langsung ke raja tertentu, tetapi kurun waktu pemerintahan raja tertentu.

"Kalau angka 1123 Saka maka ini dalam kurun waktu pemerintahan raja terakhir Kediri yakni Srengga atau Kertajaya, awal abad 13 Masehi," terangnya.

Meski begitu, ia masih mencari referensi lanjutan. Apakah sekedar tugu atau ada peristiwa besar apa yang membuat orang zaman dahulu membuat benda tesebut, dan mengapa ada tahunnya.

Ia menilai, artefak seperti tugu termasuk jarang. Hanya ada beberapa ditemukan termasuk di era Kerajaan Majapahit. 

"Jumlahnya belum ratusan, tetapi beberapa. Beda abad semacam itu. Kalau bicara konteks seperti ini ada maksud tersendiri kenapa harus hadir apakah peristiwa, fenomena tertentu atau tapal batas. Kami harus kaji untuk mendapatkan jawaban yang lebih memuaskan," bebernya. 

Dia menambahkan tulisan yang tertera di tugu itu model jawa kuno dengan tebal. Terdapat pembuka kemudian empat angka yakni 1123 dan dan belakangnya penutup.