JAKARTA,CEKLISSATU - Jumlah warga Palestina yang tewas di Tepi Barat sejak konflik dimulai pada 7 Oktober telah bertambah menjadi 103 orang, termasuk dua tahanan di penjara Israel.

"Empat warga Palestina terbunuh pagi ini oleh tembakan senjata dan rudal penjajah, mencakup tiga di Jenin dan satu di Qalqilya." Tulis pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.

Pasukan militer Israel melakukan penggerebekan di Qalqilya dan memicu bentrokan dengan warga Palestina. Militer Israel menggunakan amunisi aktif dan peluru karet selama bentrokan.

Sumber medis juga mengonfirmasi bahwa seorang remaja berusia 19 tahun, Khaled Salam Fuqaha dari Anabta di Tulkarm timur, meninggal karena luka-lukanya akibat tembakan tentara Israel seminggu sebelumnya.

Pada Selasa, Otoritas Urusan Tahanan Palestina dan Klub Tahanan Palestina mengumumkan seorang tahanan Palestina meninggal di penjara Israel, yang merupakan kasus serupa yang terjadi kurang dari 24 jam sebelumnya.

Di Tepi Barat, terjadi gelombang bentrokan dan konfrontasi antara warga Palestina dengan militer Israel seiring meningkatnya operasi Israel dan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.

Konflik di Gaza dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa sebagai balasan terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan peningkatan kekerasan oleh pemukim Israel. Operasi ini mencakup serangkaian peluncuran roket dan upaya penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara. Militer Israel kemudian melancarkan serangan udara yang berkelanjutan terhadap Jalur Gaza.

Selama konflik, hampir 7.200 orang tewas, termasuk setidaknya 5.791 warga Palestina dan 1.400 warga Israel

Lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar. Konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa sebagian kecil dari kebutuhan yang diperlukan.