TULANG BAWANG, CEKLISSATU - Divisi Hubungan Masyarakat (Div Humas) Polri menggelar kegiatan literasi kontra radikal di Pondok Pesantren (Ponpes) Nuruss'adah Barokatul Qodiri, Kampung Panca Mulia, Kecamatan Banjar Baru, Kabupaten Tulang Bawang, Senin (20/05/2024).


Tim dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Div Humas Polri, Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago, SIK, SH, M.Si, dengan didampingi Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadila Astutik, S.Sos, SIK, M.Si, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Lampung, AKBP Rahmad Hidayat, SE, MM, dan Kanit III Subdit Kamneg Dit Intelkam Polda Lampung, Kompol Sukadi, SE.


"Kami ucapkan selamat datang kepada Tim dari Div Humas Polri yang telah berkenan hadir di Ponpes Nuruss'adah Barokatul Qodiri, Kampung Panca Mulia, dalam kegiatan literasi kontra radikal yang mengusung tema terorisme musuh kita bersama," kata AKBP James.


Lanjutnya, literasi kontra radikal yang digelar ini bertujuan untuk mencegah dan menangkal ekstrimisme dan radikalisme di tengah-tengah masyarakat, sehingga kita semua tidak terpapar paham tersebut terutama di dalam Ponpes yang ada di Kabupaten Tulang Bawang.

Baca Juga : AVC Challenge Cup 2024: Hong Kong Taklukkan Indonesia 


"Kegiatan literasi kontra radikal ini juga diikuti oleh para Da'i Kamtibmas Polres Tulang Bawang, para santri/santriwati, dan para pengurus Ponpes yang ada di Kabupaten yang berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur," papar perwira peraih Adhi Makayasa Akpol 2004.


Kapolres menerangkan, literasi kontra radikal yang digelar oleh Div Humas Polri memiliki banyak manfaat, diantaranya bisa mencegah dan menangkal masuk serta menyebarnya ekstrimisme dan radikalisme sejak dini, mengidentifikasi ciri-ciri kelompok yang menyebarkan paham radikal, serta memberikan pemahaman mengenai ekstrimisme dan radikalisme.


"Ekstrimisme adalah suatu paham yang memandang dari suatu agama tertentu dan bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia. Bermula dari paham ekstrimisme maka akan muncullah paham radikalisme di Indonesia yang berorientasi pada kekerasan," terang perwira dengan melati dua dipundaknya.


AKBP James menambahkan, narasumber yang dihadirkan oleh Div Humas Polri merupakan seorang mantan narapidana teroris yakni Nasir Abas. Beliau menceritakan pengalaman hidupnya selama bergabung dengan teroris, mulai dari perekrutan hingga menjadikan orang tersebut sebagai pengantin.


"Harapannya adalah agar masyarakat yang ada di Kabupaten Tulang Bawang tidak terpapar paham ekstrimisme dan radikalisme yang sudah mulai masuk ke dalam lingkungan pesantren. Mari kita sama-sama bergandengan tangan untuk menjaga NKRI dari paham-paham radikalisme yang akan menghancurkan anak bangsa, terutama anak-anak muda di negara Indonesia yang kita cintai," imbuh orang nomor satu di Polres Tulang Bawang