BOGOR, CEKLISSATU - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) bersama Komisi VIII DPR RI yang membidangi agama, sosial dan kebencanaan menggelar kegiatan 'Sapa Haji' angkatan IV provinsi Jawa Barat, di Hotel Arch Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogorpada Minggu 27 November 2022

Dalam kegiatan diskusi tersebut, dibahas berbagai hal terkait pelaksanaan ibadah haji pada 2023 mendatang seperti kualitas pelayanan haji, pembinaan jamaah haji, biaya haji dan kuota haji Indonesia

Wakil Ketua Komisi VIII Diah Pitaloka menuturkan, pelaksanaan haji Indonesia pada tahun 2023 mendatang sudah menjadi peerhatian DPR dan Kemenag sejak saat ini

"Kami dan Kemenag melakukan persiapan haji. Kami sudah mulai belanja akomodasi hotel, belanja dapur. Jangan sampai kalah sama jamaah (negara) lain," katanya

Diah melanjutkan, jamaah haji Indonesia karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, bahkan antrean daftar tunggu keberangkatan mencapai 25 hingga 40 tahun mendatang

Saat ini, DPR RI sedang membahas soal revisi undang-undang haji agar penambahan kuota susulan dari Arab Saudi bisa ditangkap dengan baik oleh Indonesia, termasuk masalah pembiayaan haji. 

"Berharap, bagaimana pelaksanaan ibadah haji berjalan baik" Lanjutnya

Kemudian, ia bersama Kementerian Agama, akan terus mengupayakan dan berusaha untuk menambah kuota ibadah haji bagi para jemaah Indonesia seperti tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19 yang mencapai 221.000 jemaah. Namun, pada tahun 2021 kuota haji Indonesia berkurang jauh hanya sekitar 46 persen atau 100 ribuan jemaah yang berangkat

Dari jumlah jamaah haji yang cukup tinggi, perlu ada perhatian peningkatan kualitas layanan yang baik dari pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi. 

"Dalam pembinaan haji seperti aplikasi manasik akan bermanfaat bagi jamaah, khususnya jamaah lanjut usia (lansia)," Pungkasnya

Ia berharap, penyediaan hotel yang baik, dengan fasilitas yang bisa dibawa dari Indonesia, seperti bahan makanan juga perlu diperhatiman

"Pelayanan haji yang baik juga akan menjadi pertimbangan untuk masalah biaya haji yang kini meningkat," Tandasnya

Saat ini, Biaya haji reguler telah mencapai hampir Rp100 juta dan haji plus sekitar Rp250 juta,namun, biaya haji reguler masih hampir 60 persen ditanggung oleh nilai manfaat dari setoran awal jamaah haji yang terkumpul. 

"Kalau biaya tinggi, ada masyarakat mampu dan ada masyarakat tidak mampu. Kalau bisa biaya haji sudah disesuaikan dengan biaya haji di tahun berangkat," Jelasnya

Sementara itu, Direktur Bina Haji Reguler Kemenag, H Arsyad Hidayat menuturkan, pembatasan kuota haji saat ini dinilai sudah tidak diperlukan lagi karena situasinya semakin normal, semakin membaik pasca Pandemi Covid-19

"Kemarin kami juga rapat dengan menteri haji Arab Saudi, sempat juga berucap kontrak kontrak layanan kita dibuat berdasarkan jumlah kuota normal atau maksimal, sebagaimana dipergunakan pada tahun 2019 ya," Ujarnya

"Kami berkesimpulan bahwa itu menandakan mungkin harapan adanya kembali ke kuota normal semakin jelas ya, walaupun secara jelas belum ada pernyataan resmi," Sambungnya

Menurut data Kemenag, jumlah haji Indonesia mencapai 5 juta orang masih belum diberangkatkan dalam daftar tunggu. 

"Insya Allah pada awal Januari akan ada MOU dengan menteri haji, antara menteri agama di moment itu mudah mudahan sudah rilis berapa kuota yang sesungguhnya yang akan diberikan kepada Indonesia," Jelasnya