JAKARTA, CEKLISSATU – Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Muhammad Jusuf Kalla menegaskan bahwa Pemilu 2024 terburuk sepanjang sejarah. Apalagi jika dibandingkan dengan Pemilu sejak 1995.

Jusuf Kalla menilai, Pemilu tahun ini terburuk karena diatur oleh orang-orang yang berkuasa di pemerintahan.

"Bagi saya, saya pernah mengatakan ini adalah pemilu yang terburuk dalam sejarah pemilu Indonesia sejak 1955," ungkap Jusuf Kalla.

"Artinya adalah demokrasi pemilu yang kemudian diatur oleh minoritas, artinya orang yang mampu, orang pemerintahan, orang-orang yang punya uang," tambahnya.

Baca Juga : Terpilih Secara Aklamasi, Jusuf Kalla jadi Ketum DMI Periode 2024-2029

Jusuf Kalla menyebutkan, pengaturan oleh kelompok minoritas ini bisa membawa Indonesia ke era otorianisme seperti di masa lalu.

"Masalahnya, apabila sistem ini menjadi suatu kebiasaan, maka kita akan kembali ke zaman otoriter," tegasnya.

Selain itu lanjut Jusuf Kalla,pada pemilu tahun ini banyak kecurangan yang terjadi, dan banyak pelanggaran. Dan hal itu bisa mencoreng demokrasi.

"Mulai dari dana bansos yang besar, macam-macam yang besar, masalah ancaman, masalah gabungan dari semua itu tentu menyebabkan adanya tidak ada demokrasi yang kita harapkan dan suara rakyat jadi terbeli oleh kemampuan-kemampuan para hal yang menentukan. Itu yang terjadi," beber Jusuf Kalla.

Kemudian Jusuf Kalla mengatakan, solusi terbaik adalah mengklarifikasi terkait kecurangan dan tidak transparannya pemilu 2024.

"Siapa pun pemenangnya nanti, pemimpin negara harus mendapatkan kepercayaan dari rakyat. Solusinya, masalah ini seharusnya diselesaikan secara konsitusional," pungkasnya.