JAKARTA,CEKLISSATU - Manajer tim nasional Prancis, Didier Deschamps, mengkritik rencana FIFA untuk Piala Dunia 2030 terkait "kohesi olahraga dan etika" dalam turnamen tersebut.

FIFA mengumumkan pekan lalu bahwa Piala Dunia 2030 akan diadakan di enam negara dan tiga benua sebagai bagian dari rencana untuk memperingati ulang tahun ke-100 Piala Dunia.

"Di luar fakta bahwa ini adalah tren, mengorganisir (turnamen) di beberapa negara juga memiliki aspek khusus dengan tiga pertandingan diadakan di benua Amerika Selatan," ujar Deschamps dalam konferensi persnya.

"Saya tidak tahu negara-negara mana yang akan terlibat, ini akan berarti negara-negara Amerika Selatan akan mendapat keuntungan dan negara-negara lain harus melakukan perjalanan kemudian perjalanan lagi."

Pelatih tersebut kemudian mengatakan: "Saya tidak tahu siapa yang membuat keputusan, tetapi saya tidak akan menyembunyikan dari Anda bahwa saya lebih suka hal-hal yang lebih koheren secara olahraga dan etika.

"Saya rasa tidak ada banyak kohesi di sana."

Pada Rabu lalu, FIFA menerima tawaran bersama dari Maroko, Portugal, dan Spanyol untuk menjadi tuan rumah resmi turnamen tersebut dan menyetujui penyelenggaraan tiga pertandingan di Argentina, Paraguay, dan Uruguay sebagai tuan rumah bersama.

Pertandingan pembuka akan diadakan di Montevideo, di mana Stadion Centenario menjadi tuan rumah final Piala Dunia 1930. Keenam negara tuan rumah akan mendapatkan tiket otomatis ke turnamen 48 tim, menurut FIFA.

Ini adalah kali pertama Piala Dunia akan dimainkan di lebih dari satu benua.