BOGOR, CEKLISSATU - Bergulirnya isu bantuan dana hibah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang ditolak Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor menjadi 'buah bibir' ditengah masyarakat.

Pasalnya, dana hibah itu rencananya diberikan Pemkot Bogor kepada PCNU senilai Rp20 juta pada tahun anggaran 2024, namun PCNU Kota Bogor dengan tegas menolak bantuan dana hibah tersenut lantara merasa tidak dihargai sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.

Bahkan, PCNU Kota Bogor merasa kalau mereka disamakan dengan LSM atau Ormas yang tidak jelas keberadaan dan kontribusinya untuk masyarakat.

Demikian ditegaskan Ketua PCNU Kota Bogor, KH Edi Nurokhman seperti dilansir dari sejumlah media online.

Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah angkat suara terkait bantuan dana hibah dari Pemkot Bogor yang ditolak PCNU

Syarifah Sofiah beralasan, kecilnya dana hibah yang diberikan antaran Pemkot Bogor masih mengalami defisit, dan harus dilakukan pemangkasan anggaran atau refocusing lantaran pandemi Covid-19. 

Menurut dia, hal serupa juga masih terjadi pada penganggaran tahun 2024 sehingga dana hibah yang dialokasikan belum maksimal.  

"Kalau dana hibah itukan prosesnya memang kalau yang 2 tahun lalu itu karena kan semua dipangkaskan karena refocusing, defisit (anggaran) yang lumayan besar gitu," ungkap Syarifah Sofiah, Senin 6 Mei 2024.

Kata Syarifah, penganggaran yang dilakukan pada tahun ini tentunya merupakan proses hasil dari ketok palu APBD yang dilakukan setahun sebelumnya atau pada akhir tahun 2023. 

"Itukan waktu anggaran kita dipangkas jadi bantuan bantuan hibah kepada organisasi, ormas kemudian juga ke masjid, majelas talim itu semua dipangkas," tegasnya. 

Namun demikian, Syarifah Sofiah berharap, besaran dana hibah untuk PCNU Kota Bogor pada 2025 tentunya dapat lebih besar.

"Tapi kalau yang untuk kedepan mungkin lebih baik lagi lah," imbuhnya.

Dia menambahkan, akan turut mengawal penganggaran dana hibah PCNU Kota Bogor ke depannya. Sebab, PCNU merupakan organisasi nahdliyin yang besar.  

Diakuinya, pada tahun-tahun sebelumnya, Pemkot Bogor mengalokasikan dana hibah untuk PCNU Kota Bogor sebesar Rp300 juta. 

"Cukup jauh. Ini kan kita membahasnya juga awalnya dengan DPRD, juga kemarin memprioriraskan dana cadangan untuk Pemilu, pilkada jadi faktor salah satunya," ujarnya.

Sedangkan, Wakil Ketua Tanfidziah MWC NU Bogor Selatan, Abdulloh Haris SM menegaskan, bahwa pernyataan Edi Nurokhman tidak tepat terkait besaran dana hibah, jika harus menyalahkan mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya. Karena, kata dia, pengajuan dana hibah tentunya ada mekanisme yang harus dilalui. 

 "Jangan-jangan atau diduga Ketua PCNU tidak faham dengan mekanisme hibah ini," ujar Abdulloh. 

Ia memberi saran, jika NU adalah organisasi besar dan seharusnya jangan mengandalkan dana hibah dari pemkot.

"Kalau bisa, seharusnya PCNU yang membantu pemkot. Intinya, Ketua PCNU jangan menyalahkan pihak lain," jelasnya.

Sedangkan, Ketua PAC Ansor Bogor Timur, Riski Abu Sofyan menambahkan, jika masih banyak agenda organisasi yang harus dijalankan dan ini mandek selama kepemimpinan Edi Nurokhman. 

"Rapat kerja yang wajib dijalankan saja belum dilaksanakan. Bagaimana PCNU akan menjalankan program-program keumatan, jika menyelenggarakan amanat organisasi saja tidak dijalankan. Kemudian, seharusnya Ketua PCNU meminta saran dan masukan jajaran syuriyah atas kegagalan ini," tutup dia.