BOGOR, CEKLISSATU - BPBD Kabupaten Bogor bekerjasama dengan PGM Kabupaten Bogor, melakukan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana Tahun 2024.
Pelatihan mitigasi bencana itu dilakukan di Hotel Bale Arimbi, Megamendung Kabupaten Bogor, sejak Kamis 29 Agustus 2024 hingga Sabtu 31 Agustus 2024 besok.
Pelatihan mitigasi bencana tersebut diikuti 40 orang peserta dari guru-guru madrasah yang ada di Kabupaten Bogor mulai dari guru MI, MTs dan MA.
Baca Juga : BPBD Kota Bogor Keluarkan Edaran Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Kasi Kesiapasiagaan Bencana BPBD Kabupaten Bogor Ponco Sugianto mengatakan, kegiatan ini akan diikuti oleh 40 orang guru madrasah dan mereka akan menerima Meteri pertolongan dan evakuasi dan materi mitigasi bencana.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk pemerintah daerah mengedukasiasyarakat tentang kesiapsiagaan bencana di wilayah masing-masing, dan tentunya setiap peserta akan dibekali ilmu kebencanaan.
“Kita bisa menjaga ukhuwah Islamiyah dan keikhlasan sebagai ibadah dengan mengikuti kegiatan dalam rangka mencari ilmu, yaitu ilmu tentang kebencanaan,” kata Ade.
Baca Juga : 7 Bulan Terakhir, BPBD Kota Bogor Catat Ada 430 Kejadian Bencana Alam dan Non Alam
Ade menambahkan, Menanggulangi bencana adalah bersifat rewalan, ada keikhlasan dalam hati, ada prinsip, dimana yang menolong itu yang memiliki pengetahuan.
“Jadi, pelatihan mitigasi bencana ini kami selenggarakan karena anggap penting dan berharga, semoga bisa diamalkan oleh para peserta di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen PGM Indonesia Kabupaten Bogor Ade Irawan mengatakan, berterima kasih kepada BPBD Kabupaten Bogor telah melibatkan guru madrasah dalam pelatihan kebencanaan karena memang ini menjadi materi atau pembelajaran baru bagi tentang penanganan bencana.
Baca Juga : Harganas Ke-31 dan HAN Ke-40, Pemkab Bogor Ajak Cegah Masalah Kekerasan dan Bullying
“Alhmadulillah, terima kasih ke BPBD Kabupaten atas kegiatannya. Ini memang yang kami sangat herapkan, karena banyak guru-guru madrasah dan sekolah madrasah ada di lingkungan yang memiliki resiko bencana secara wilayah. Dan ini menjadi bekal bagi kami tentang kebencanaan,” kata Ade.
Comment