CIANJUR, CEKLISSATU  Entah apa yang membuat  AK (26) seorang pemuda asal Kampung Cigadung, Desa Wangun Jaya, Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat terkesima dengan Adinda Kanzan Azahra (26) wanita yang baru dinikahinya secara siri pada 12 April 2024 kemarin. Ternyata  Istri yang diidam-idamkannyan itu adalah seorang pria tulen bernama Erik Suherdi (26)  warga Kampung Tegal Lega, Desa Jaya Pura, Kecamatan Cidaun, Cianjur Jawa Barat. 


Pernikahannya kandas, bermula setelah AK (26) mulai curiga gelagat dari istrinya saat akan "bertempur " di malam pertama. Sang istri yang baru saja dinikahinya selalu mempunyai alasan haid atau sakit saat sang suami mengajak berhubungan badan. 


" Kalau gelagat sih sudah ada ya, kalau kata anak saya waktu malam pertama, dipeluk gak mau, diajak berhubungan juga ada aja alesannya datang bulan, sakit. Terus juga banyak didalam kamar aja selama nikah," ujar Daud (45) ayah dari mempelai laki-laki saat ditemui dikediamannya, Minggu, 5 Mei 2023.

Baca Juga : Pecah! Aksi J-Rocks Bikin Pengunjung Mall di Kota Tangerang Bergemuruh


Lebih lanjut Daud menceritakan, pertemuan anaknya dengan perempuan jadi-jadian itu berawal dari perkenalannya di media sosial. Lebih dari satu tahun keduanya kata Daud sangat sering berkomunikasi namun tidak pernah saling bertemu. Daud menjelaskan, Adinda atau nama aslinya Erik Suherdi (26) itu saat percakapan melalui vidio WhatsApp memakai hijab syar'i dan bercadar. 


"Anak saya kenalnya katanya sih lewat Instagram, udah lama hampir setahun lebih. Ya kalau ketemu cuma vidio call aja, terus dia pakai hijab syar'i bercadar. Ya kita awalnya  gak ada curiga," ujarnya sambil menunjukan bra yang dibuat seperti payudara milik Adinda perempuan jadi-jadian tersebut yang sempat tertinggal dirumah mempelai pria.


Daud juga menceritakan saat pernikahan berlangsung di rumah mempelai pria, Adinda atau Erik Suherdi (26) mempelai wanita tidak didampingi oleh orang tua ataupun keluarganya. Dia kata Daud beralasan hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya sudah meninggal dan tidak punya sanak saudara.


" Saya kaget, waktu dia nikah kok gak ada orang tuanya, paman bibinya. Katanya dia hidup sebatang kara orang tuanya sudah meninggal. Waktu nikah di sini pak bukan dirumah dia, kan harusnya di rumah mempelai wanita. Ya secara siri nikahnya," ungkap Daud.


Daud mengaku, anaknya memberikan mas kawin sebagai mahar yakni emas seberat 5 kilogram. 
" Kalau maharnya emas 5 kg dari hasil tabungan anak saya dan saya tambahin uang buat beli emas," imbuhnya.


Usai menikah, selain kecurigaan saat malam pertama yang diceritakan anaknya kepada Daud, juga sang mempelai wanita tidak mau keluar kamar hingga keluar rumah diam-diam. Membuat Daud penasaran dan  mencari keberadaan sang 'mantunya' itu karena tidak kunjung pulang. 


" Setelah saya semakin curiga dari mulai cerita anak saya saat malam pertama gak mau disentuh, selalu mengurung diri dikamar, dan yang saya semakin penasaran dia kabur katanya mau kerumah bibinya, nah disitu pak, dia saya cari,"  kata Daud sambil sesekali menghela nafas seakan tidak ingin mengulas peristiwa ini.


Sambil matanya melihat ke langit-langit rumah, Daud menceritakan kembali setelah melakukan pencarian dan  bertemu dengan 'mantunya ' itu di dekat rumahnya di Kampung Tegal Lega, Desa Jaya Pura, Kecamatan Cidaun, hanya beda jarak satu kecamatan dengan rumah mempelai pria. 
Daud memaksa 'mantunya' melepas hijabnya untuk menghilang penasarannya. 


"Ada warga yang bilang dia laki-laki, terus saya ketemu sama dia saya suruh buka hijabnya dan benar ternyata laki-laki," ungkap Daud dengan  wajah penuh kecewa 


Khawatir menjadi pelampiasan warga karena sudah menipu dan membuat malu, Daud membawa Erik Suherdi (26) alias Adinda ' mantunya' ke Mapolsek Naringgul untuk diamankan.


"Kecewa dan marah ada ya, tapi saya takut malah warga jadi emosi sama dia. Makanya saya bawa ke Polsek Naringgul untuk diamankan," kata nya.


Daud juga tidak membuat laporan kepada 'mantu palsu ' itu karena merasakan kasihan melihat kedua orang tuanya sudah jompo dan sedang sakit-sakitan.


"Gak, gak saya gak bikin laporan karena kasian lihat orang tuanya sudah jompo lagi sakit-sakitan gak ada yang ngurus," akui Daud.


Daud juga menyesal dia tidak teliti kepada calon mempelai wanita saat akan menikahkan anaknya.  Dirinya berharap agar bisa menjadi pelajaran kepada orang tua untuk lebih teliti mencari informasi yang detil calon pasangan yang akan dinikahi anak.


"Semoga ini menjadi pelajaran untuk saya dan semua orang tua agar lebih detil dan teliti indentitas calon pasangan pengantin, apalagi kalau kenalan lewat Medsos," tutup Daud.