JAKARTA, CEKLISSATU – Guna membahas penanganan pascaerupsi Gunung Ruang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas Bersama sejumlah Menteri, pada Jumat (3/5/2024).

Jokowi menyebutkan, berdasar tata ruang yang ada para pengungsi tidak diperbolehkan Kembali ke tempat asalnya.

Karena jika terjadi bencana serupa dapat membahayakan masyarakat yang tinggal.

"Sehingga diperlukan relokasi untuk permukiman yang harus dipercepat dan juga urusan pertanahan, termasuk urusan rumah dan yang berkaitan dengan pekerjaan," ungkapnya, seperti dikutip pada Sabtu (4/5/2024).

Baca Juga : Imbas Erupsi Gunung Ruang Tujuh Bandara di Wilayah Sulawesi Tutup Sementara, Ini Daftarnya

Jokowi meminta jajarannya untuk memastikan bahwa lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi sudah tepat dan sesuai. 

Jokowi secara khusus meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Agus Harimurti Yudhoyono untuk terjun langsung ke lapangan.

Kemudian, instruksi lainnya adalah Jokowi meminta agar jajarannya segera membuat skema terkait pendanaan, bantuan, hingga kalkulasi anggaran yang dibutuhkan untuk relokasi tersebut. 

Presiden juga ingin menteri terkait melakukan identifikasi terhadap bangunan dan infrastruktur yang terdampak

Baca Juga : Kembali Erupsi Dini Hari Tadi, Status Gunung Ruang Naik Jadi Awas

"Baik sekolah, rumah sakit, maupun jembatan, dan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan," perintahnya.

Seusai rapat, Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut ada 301 kepala keluarga yang akan direlokasi

Total yang diungsikan ada 12 ribu jiwa. Pengungsi berada di Manado, Kota Bitung, dan Minahasa. Relokasi akan dilakukan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

"Secara tipologi ini mirip dengan lingkungan Gunung Ruang. Di situ daerah nelayan," katanya. 

"Tadi Bapak Presiden juga menginstruksikan adanya penambahan lahan untuk perkebunan dan pertanian," tambahnya.

Lokasi relokasi ini akan dibangun Kementerian PUPR. Perumahan untuk 301 KK ini akan dibangun permanen dan sesuai standar kebencanaan. 

"Dananya akan diambilkan dari dana siap pakai BNPB," terangnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, di Manado sudah ada rumah instan sederhana sehat (RISHA). Kekurangannya akan dikirim dari Surabaya. RISHA ini, menurut Basuki, cepat dibangun. 

"Seperti yang di Cianjur," jelasnya.