CIANJUR, CEKLISSATU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin pencarian dan penyelamatan korban hilang akibat tertimbun longsor di Cianjur menjadi prioritas hari ini.

"Karena kita tahu di sini masih ada 39 (orang) yang belum ditemukan di satu titik saja. Sehingga proses evakuasi menjadi prioritas saat ini, kita konsentrasi. Siang ini kita akan konsentrasi di titik ini untuk evakuasi," ujar Jokowi kepada media awak media di lokasi longsor Cianjur, Kamis 24 November 2022.

Jokowi kembali mengunjungi lokasi terdampak gempa di Cianjur karena ingin memastikan proses evakuasi dan distribusi bantuan berjalan dengan baik. 
Diketahui sebanyak 39 korban terjebak tanah longsor Jalan Penghubung Bogor-Cianjur tepatnya di Kecamatan Cugenang. Kemudian satu korban di Kecamatan Warung Kondang.

Tim SAR yang terlibat dalam operasi SAR sebanyak 1.217 personel.

Kondisi yang masih hujan dan gempa susulan yang masih terjadi, kata Jokowi, membuat proses evakuasi terkendala karena tanah menjadi labil, sehingga tim evakuasi harus berhati-hati.

"Tapi, tadi menteri PU (Pekerjaan Umum) sudah memerintahkan jajarannya yang sudah terbiasa melakukan cut and fill. Saya rasa ini bisa segera dikerjakan," tambah dia.

Baca Juga : Jokowi Pastikan Rumah Terdampak Gempa di Cianjur Dapat Bantuan dari Pemerintah

Selain memantau proses evakuasi, Jokowi juga ingin memastikan bantuan logistik di lapangan, sepeti makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya, terdistribusi dengan baik. Pasalnya, dia masih menerima keluhan dari warga.

"Tadi ada juga keluhan air, karena memang ini titiknya banyak sehingga butuh waktu untuk mendistribusikan. Saya ingin pastikan itu semuanya segera terdistribusi," kata Jokowi.

Titik pengungsian yang terlalu banyak dan medan di daerah pegunungan, dikatakan Jokowi, membuat distribusi logistik sulit dilakukan. Oleh sebab itu, sejak Selasa lalu, dia memerintahkan penggunaan helikopter untuk menjangkau wilayah-wilayah tersebut.

Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi beberapa titik di Cianjur, termasuk lokasi pengungsian dan rumah sakit. Dalam kunjungannya ke RSUD Sayang, dia mengklaim bahwa para pasien "betul-betul tertangani dengan baik".

"Memang di awal ada 741 pasien, sekarang tinggal 24 (pasien),yang lain sudah sebagian dipulangkan, sebagian juga dirujuk ke Bandung dan ke Jakarta untuk yang kasus-kasus berat ke Sukabumi," papar Jokowi.