BOGOR, CEKLISSATU - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa mengapresiasi keberadaan Desa Wisata Edukasi Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Sebab, desa wisata  yang berada di Desa Ciderum ini, tetap bertahan dan terus berkembang dengan beragam konsep wisata. 

Yudi menceritakan, wilayah Batukembar yang dulunya lahan tidak terawat dan masih dipenuhi semak belukar, saat ini sudah berkembang setelah adanya Desa Wisata Edukasi Ciderum

 "Makanya saya kaget begitu datang kesini. Lahan yang dulunya terbengkalai, bisa seindah dan senyaman ini setelah dikelola Desa Wisata Edukasi Ciderum," akunya saat sambutan Milad Desa Wisata Edukasi Ciderum yang ke 4, sekaligus peresmian Sicabar (Sisi Cai Batu Kembar) Farm Miniatur Sampah Berbasis Kemasyarakatan dengan tema "From Trash Become A Education" dari sampah menjadi edukasi, Selasa (11/9).

Menurutnya, desa wisata yang ada di Desa Ciderum Kecamatan Caringin ini, bukan hanya mengelola alam dan pemandangan dengan menjadikannya tempat pariwisata saja, namun memiliki ciri khas tersendiri.

Baca Juga : Tawuran Pelajar di Cibinong, Satu Orang Tewas Luka Tusuk di Perut

 "Ciri khas Desa Wisata Ciderum ini, yakni edukasi pengelolaan sampah," papar Yudi yang pernah menjabat sebagai Camat Caringin tahun 2012 silam.

Yudi mengaku, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor selama ini selalu mensupport para pelaku desa wisata agar berkembang. Akan tetapi, bentuk dukungan atau support pemerintah dalam hal ini Disbudpar Kabupaten Bogor, melalui kegiatan atau event.

Selain itu, lanjut Yudi, dukungan dari pihak perusahaan PT Tirta Investama plant Ciherang kepada pelaku desa wisata, tentunya sangat membantu untuk keberlangsungan keberadaan desa wisata. Terlebih, Desa Wisata Edukasi Ciderum ini masuk kedalam wilayah binaan perusahaan tersebut.

 "Saya juga berharap pihak PT Tirta Investama bisa membantu desa wisata lainnya yang jumlahnya sekitar 50 titik tersebar di Kabupaten Bogor, seperti kalau mau ada acara gathering karyawan dari pada harus ke luar daerah, lebih baik kegiatannya diadakan di desa wisata yang ada di Kabupaten Bogor saja," imbuhnya.

Kepala Pabrik PT Tirta Investama Plant Ciherang, Joko Prasojo mengungkapkan rasa bangga dan tidak percaya kepada pengelola Desa Wisata Edukasi Ciderum. Pasalnya, para penggiat lingkungan tersebut mampu menyulap lahan yang awalnya tidak terawat menjadi indah, nyaman dan bersih.

 "Semoga dengan diresmikannya dari sampah menjadi edukasi ini, dapat merubah mindset atau kebiasaan warga yang sembarangan membuang sampah," ujarnya.

Sementara, pemilik Desa Wisata Edukasi Ciderum, Yuhan Subrata berharap, setelah edukasi pengelolaan sampah yang diresmikan desa wisata ini, Pemkab Bogor melalui Disbudpar, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) maupun Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, membantu desa wisata ini semakin berkembang terutama dalam edukasi pengelolaan sampah.

 "Saya juga minta kepada PT Tirta Investama yang ada di Kabupaten Bogor dengan jumlah karyawan sekitar 10 ribu orang, untuk melakukan edukasi pengelolaan sampah di desa wisata ini. Jadi jangan sampai keberadaan edukasi pengelolaan sampah yang ada di kami ini, tidak di support langsung oleh pihak perusahaan," tukasnya.