BOGOR, CEKLISSATU - Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor mencatat sedikitnya ada sekitar 242 pohon berstatus Kartu Tanda Pohon (KTP) merah.

Devi Librianti Kabid Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor mengatakan bahwa inventarisasi pohon sejak 2016 sampai 2023 tercatat pohon ber-KTP merah ada 242 pohon yang tersebar di 33 titik jalan utama di Kota Bogor.

"Kami menginventarisir beberapa jalan utama karena berkaitan dengan aspirasi yang kami sediakan melihat dari tingkat umur dan kerawanan pohon tersebut. Kalau asumsi kami, perumahan-perumahan kan baru dibangun jadi pohon-pohonnya relatif muda," ucapnya pada Selasa, 7 November 2023.

Baca Juga : Progres 65 Persen, Disparbud Optimis Pembangunan Museum Padjajaran Rampung Desember 2023

Secara singkat, lanjut Hayati, pohon yang banyak KTP merah itu ada di Jalan A. Yani, Jalan Pemuda, Jalan Pengadilan, Jalan Burung-burungan dan Jalan Gunung-gunungan.

Namun, masih kata dia, sebagian sudah di antisipasi dengan melakukan topping atau pengurangan tinggi pohon. "Sudah dilakukan dari beberapa tahun sebelumnya. Jadi begitu keluar hasil KTPnya merah, itu langsung dilakukan antisipasi tersebut," ungkapnya.

Adapun faktor pohon menjadi rawan tumbang, Hayati menyebut bahwa ada beberapa faktor diantaranya ada gangguan rayap, usia hingga pembusukan. 

Devi menegaskan bahwa perilaku kebiasaan orang yang memaku pohon dengan ketebalan paku melebihi 2 cm, dapat menyebabkan kerusakan pada pohon itu sendiri.

"Hal itu akan merusak pohon dan menimbukan bibit penyakit bagi pohon, kemudian orang yang suka bakar sampah dibawah pohon, nah itu juga akan merusak pohon. Selanjutnya, penimbunan sampah dibawah pohon akan mengurangi umur pohon," jelasnya.

"Termasuk buang air panas, oli atau zat-zat kimia lainnya dapat merusak dan mengurangi umur pohon. Selain itu, yang cukup membahayakan juga biasanya galian-galian dibawah pohon, galian yang dapat memotong akar itu biasanya peluang pohon mudah tumbang menjadi lebih besar karena tidak ada cengkraman akar pohon tersebut," tambahnya.

Devi mengimbau kepada masyarakat khususnya di Kota Bogor bahwa selama musim penghujan, jika mulai hujan apalagi disertai angin, mohon untuk tidak melanjutkan perjalanan.

"Diusahakan hindari kawasan yang banyak pohon rawan tumbang. Hindari berteduh dibawah pohon terutama pohon yang terlihat sudah rapuh, dan hindari jalan-jalan yang banyak pohon-pohon besar," katanya.