BOGOR, CEKLISSATUPagar dengan panjang kurang lebih 20 meter di SDN Cimandala 3 yang terletak di Kampung Kebon Kelapa RT03/RW04, ambruk. Kejadian tersebut diketahui terjadi pada Februari 2024, dan pihak sekolah hingga saat ini berharap segera ada perbaikan.

Selain itu, diketahui kedalaman pagar ambruk tersebut diperkirakan 2 hingga 3 meter.

Terkait hal ini, Kepala SDN Cimandala 3, Teti Kusmiati menyebutkan, pagar ambruk itu terjadi sejak Februari 2024. Diduga karena saat kejadian intensitas hujan yang mengguyur cukup tinggi.

“Ketika itu ada masyarakat yang menyampaikan secara langsung, kemudian dicek oleh salah satu guru ke lokasi. Saya juga sempat menyampaikan laporan ke kepala desa, dan sudah dilakukan peninjauan,” ungkap Teti Kusmiati kepada ceklissatu.com, Senin (5/8/2024).

Baca Juga : Musala di Sukamakmur Bogor Ambruk, Satu Orang Luka Berat Tertimpa Reruntuhan Bangunan

Meski begitu kata Teti Kusmiati, aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Cimandala 3 tidak terganggu.

Diketahui, total jumlah siswa di sekolah tersebut mencapai hampir 700 siswa, dengan 22 rombongan belajar (Rombel).

“Selain itu untuk lokasi kami baru punya 17 lokal. Berharap ada penambahan lokal baru di tahun 2024, kalau memang ada dana SILPA inginnya segera dibangun, jangan menunggu saya pensiun, karena saya pensiun 2025,” ucap Teti Kusmiati.

Tidak hanya penambahan lokal, pihaknya juga sudah mengajukan revitalisasi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

Untuk pagar yang roboh kata Teti Kusmiati, agar segera dibangun kembali. Artinya pemagaran itu supaya dibangun, biar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan. Misalnya anak ada orang yang tidak bertanggung jawab masuk kemudian membobol kelas atau hal lainnya.

“Karena kita juga mempunyai lab komputer, yang memang kita sudah aktif kegiatan komputernya. Kami ingin semuanya terjaga,” kata Teti Kusmiati.

Teti Kusmiati mengatakan, selain sudah berkoordinasi dengan Disdik Kabupaten Bogor, pihak sekolah juga sudah koordinasi dengan pihak Kementerian, menyampaikan proposal, tetapi belum ditindak lanjut.

Di sisi lain, Teti Kusmiati mengimbau kepada para siswa dan guru selalu menjaga keamanan, jangan bermain di tempat yang tidak aman terutama di lokasi pagar ambruk, dan agar menghindari lokasi itu.

“Para guru juga harus selalu saling menjaga, jangan membiarkan anak bermain sendirian saat istirahat, mohon diawasi dan dijaga. Intinya saling berkolaborasi,” pungkasnya.