JAKARTA, CEKLISSATU - Sebanyak 10 petinju (empat putri dan enam putra) yang bergabung dalam Tim PON DKI Jakarta telah melewati latihan bersama dengan para  petinju Johor, Malaysia. Berlangsung selama hampir dua pekan di pusat latihan tinju HS Boxing Camp Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.

“Latihan bersama (dengan petinju dari Johor) telah kami tutup Kamis sore. Sangat besar manfaatnya sebelum menghadapi PON Aceh-Sumut,” kata pelatih Husni Ray, pada Minggu (11/8/2024).

“Kepercayaan diri petinju meningkat. Semua petinju PON DKI mendapat latih tanding yang bagus saat menghadapi petinju tamu dari Johor, Malaysia,” tambahnya.

Latih tanding terakhir pada hari Kamis sore dibuka partai Matius Mandiangan melawan Sandiyarto Peroza (Tim PON DKI), kemudian Aziqa (Tim Johor, Malaysia), dan terakhir bersama Jil Mandagie (Tim PON DKI). Total sembilan ronde.

Mandiangan rajin melancarkan jab-straight maupun long hook dan upper cut. Banyak mengenai tubuh lawan. Ia sendiri harus menerima serangan balik yang dilakukan Sandiyarto Peroza, Aziqa, dan Jil Mandagie dari jarak dekat. Petinju Malaysia lebih suka tampil sebagai fighter. Menyerang lawan.

Sepanjang 16 tahun karier tinju amatirnya, Matius Mandiangan telah melewati tiga kali PON. Pada PON XVIII/2012 Riau, Mandiangan merebut medali emas kelas ringan untuk daerah Sulawesi Utara. Kemudian, ia pindah domisili ke DKI Jakarta dan merebut medali perunggu kelas ringan PON XIX/2016 Jabar yang penuh kontroversial. Pada PON XX/Papua 2020, Mandiangan merebut medali emas kelas ringan.

“Nanti (PON keempatnya di Aceh-Sumut) saya main di kelas welter. Saya ingin mengejar medali emas, meski saingan sudah pasti lebih keras dari tiga PON sebelumnya,” kata Mandiangan, yang sebagian penghasilannya dari bonus PON, dibelikan tanah dan membangun rumah di kampung halamannya di Sulawesi Utara.

Partai lain menampilkan Aldoms Suguro melawan Aiman (Johor, Malaysia) selama tiga ronde. Suguro banyak melepaskan serangan one-two, yang membuat lawannya sering terkejut.

Aldoms Sugoro adalah pemegang medali perak kelas terbang PON Jabar dan pemegang medali perak kelas terbang PON Papua. Menghadapi PON Aceh-Sumut, Aldoms Suguro didorong untuk kelas bantam.

Sementara, petinju wanita yang menjadi andalan DKI Jakarta pada PON mendatang, juga ikut melakukan latih tanding. Wajah baru Nurul Nukuhehe (kelas ringan) berhadapan dengan Sindy Muhammad Zen (kelas terbang). Meski beda tiga kelas, Sindy berani melakukan serangan jual-beli pukulan, mendapat tepuk tangan dari orang-orang yang menyaksikan berdiri di pinggir ring.

Andalan DKI Jakarta di kelas bulu, Ratna Sari Devi berhadapan dengan Lindasari Langi. Ratna, tentara wanita Angkatan Darat, dapat mengantisipasi serangan lawan. Ratna masih stabil dalam permainan jarak dekat dan panjang.