JAKARTA, CEKLISSATU - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berkomitmen untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi ekonomi di kawasan wisata  Kampung Braga

Salah satu programnya yaitu peluncuran program inivatif “Social Economy Development di Kawasan Wisata Braga".

Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiar mengatakan, program tersebut tidak hanya akan memperkuat daya tarik wisata di kawasan Braga, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan ekonomi lokal.

Baca Juga : Tingkatkan Daya Tarik Kunjungan, Disbudpar Kota Bandung Hadirkan Mural di Kampung Wisata Kreatif Braga

Soni Bakhtiar menambahkan, pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mencapai tujuan program ini.

"Kami tidak ingin warga Braga hanya menjadi penonton. Mereka harus menjadi bagian dari perubahan ini, sehingga mereka bisa menikmati manfaatnya secara langsung," ujar Soni dikutip dari keterangannya, Minggu 18 Agustus 2024.

Menurut Soni, program "Social Economy Development di Kawasan Wisata Braga" difokuskan pada pemberdayaan warga Braga dengan menyediakan ruang dan dukungan bagi mereka yang ingin memulai bisnis atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

Baca Juga : Braga Free Vehicle, Pj Wali Kota: Cara Pemkot Bandung Pikat Wisatawan

“Inisiatif ini juga mencakup peningkatan kapasitas warga dalam berbisnis. Termasuk pelatihan manajemen, pemasaran, dan pengembangan produk,” jelasnya.

Soni menyampaikan, salah satu upaya untuk menarik wisatawan adalah dengan menciptakan ikon baru di kawasan Braga, seperti Selasar Menyala dan Jembatan Menyala.

“Kedua fasilitas ini akan menampilkan efek glow-in-the-dark di malam hari, yang diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin berfoto atau berswafoto,” ujarnya. 

Baca Juga : Tata Kawasan Puncak Tahap II, Pj Bupati Bogor: Komitmen Wujudkan Destinasi Wisata Nasional

Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Unpas dan Binus untuk memperkenalkan sejarah Braga melalui mural-mural yang artistik,” tambah Soni.

Melalui program ini, kata Soni, tumbuh semangat gotong-royong di kalangan warga Braga.

“Pemerintah juga menyediakan pendampingan bisnis dengan melibatkan konsultan berkompeten untuk membantu warga mengelola usaha mereka dengan lebih profesional,” ucapnya.

Menurutnya, lembaga bisnis komunitas yang dikelola oleh warga setempat akan menjadi kunci keberlanjutan program ini, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Baca Juga : Mahasiswa KKN-T FISIP UNIDA Bantu Desa Wisata Batulayang Optimalkan Media Sosial Instagram untuk Menarik Wisatawan

Harapannya, warga Braga menjadi lebih berdaya dan mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

"Melalui pemberdayaan ini, kami berharap warga Braga mampu mandiri secara ekonomi dan terus berkembang bersama-sama," tutup dia.