JAKARTA, CEKLISSATU - Menjadi titik tertinggi di bumi, banyak pendaki yang ingin menaklukan ketingggian Gunung Everest di Nepal

Gunung Everest yang memiliki tinggi lebih dari 8.800 mdpl itu, merupakan pendakian yang sangat berbahaya. 

Setiap pendaki yang ingin menaklukan Gunung Everest, harus melakukan perjalanan selama berhari-hari untuk mencapai puncak. 

Sejak eksplorasi Gunung Everest pertama kali pada 1990an, sudah lebih dari 310 orang meninggal di sana. 

Tak heran, pemandangan mayat berserakan di Gunung Everest sangat mudah ditemui. 

Pembuat film Everest, Elia Saikaly pernah mengungkapkan dalam Instagramnya bahwa sulit mempercayai apa yang ia lihat di Gunung Everest.

Baca Juga : Echidna, Mamalia Langka dengan Tulang Punggung Landak Ditemukan di Pegunungan Cyclops 

"Kematian. Pembantaian. Kekacauan. Antrean. Mayat dalam perjalanan,” tulisnya. 

Ketika pendaki meninggal di Gunung Everest, sulit untuk memulangkan jenazahnya. 

Sherpa atau pemandu Gunung Everest adalah yang biasa menurunkan mayat dari gunung tersebut. 

Sherpa merupakan suku yang ada di Nepal

Para Sherpa ini mendapatkan bayaran dari pensaki yang menggunakan jasanya, berdasarkan lama pendakian. 

Pendakian Gunung Everest hanya dapat dilakukan oleh pendaki profesionalyang bersertifikat, dan membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu perjalanan. 

Seorang Sherpa senior dapat memperoleh bayaran hingga USD 10.000 atau sebesar Rp140 juta di musim ramai pendakian. 

Siapkan fisik dan mental jika akan melakukan pendakian gunung.