JAKARTA, CEKLISSATU - Donald Trump ditembak sniper saat melakukan kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat, Sabtu waktu setempat. 

Secret service berhasil menembak sniper yang mengincar Donald Trump itu tepat di kepalanya. 

Serangan terhadap Donald Tump itu memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk Presiden Joe Biden yang menjadi rivalnya.

Baca Juga : Trump Didakwa Penyuapan, Mantan Presiden Pertama yang Jadi Didakwa

Dilansir dari BBC News, Minggu 14 Juli 2024, sejumlah saksi mengatakan, melihat sniper yang sedang membawa senjata itu sedang merangkak di atas atap. 

Saksi mata lainnya, yang berada di sekitat lokasi kampanye mengatakan, bahwa dia dan teman-temannya melihat seorang pria berpakaian kamuflase coklat naik ke atap sebuah gedung dengan membawa senapan dan memperingatkan polisi tentang hal itu.

Secret Service sedang melihat kami dari atas gudang, saya menunjuk ke atap itu--dan tahu-tahu, lima tembakan terdengar,” kata saksi tersebut.

Baca Juga : Donald Trump Kembali Nyapres , Ini Tanggapan Joe Biden

Donald Trump berhasil selamat dari upaya pembunuhan terhadap dirinya itu, meski mengalami luka di bagian telinganya. 

Dia langsung diberi tindakan medis tepat setelah Mantan Presiden AS itu dievakuasi dari atas panggung. 

Tim kampanye Donald Trump memastikan ia baik-baik saja.

Baca Juga : Bukan Milik Amerika Serikat, Jokowi: Freeport Sudah Milik Indonesia

Pihak Donald Trum juga menyampaikan terima kasih atas respons cepat penegak hukum dan mengutuk tindakan keji tersebut.

"Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas pertolongan pertama atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji ini," kata juru bicara Steven Cheung dalam sebuah pernyataan.

"Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Rincian lebih lanjut akan menyusul," imbuhnya.