BOGOR, CEKLISSATU—Ditengah gempuran program pengentasan kemiskin dan rumah tidak layak huni, di Kampung Cibeber 4, Desa Cibeber II, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor  masih banyak ditemukan rumah tidak layak huni alias kumuh dan bocor ketika turun hujan.


“Emak sudah lama tinggal disini karena memang emak mah orang sini," ungkap Nenek Nasmi kepada wartawan kemarin.


Nenek Nasmi mengatakan, bahwa dirinya tinggal satu rumah di bangunan semi permanen tersebut dengan anak dan cucunya. Sedangkan, suami Nenek Nasmi sudah meninggal dunia.


"Ini dindingnya dari bilik, disini di isi oleh lima orang, anak saya sama suaminya juga cucu," katanya.


Dia menjelaskan kerangka  atap dari bambu mulai lapuk termakan suis dan atap bangunan dari asbes sudah banyak yang bocor sehingga saat hujan turun rumahnya alami bocor.


"Emak mah berharap dapat di bangun, gak berharap bagus tapi minimal supaya rumah tidak pada bocor saja atapnya," katanya


Nenek Nasmi mengaku, apalagi pada tiang bangunan di bagian kamar tidurnya yang sudah mulai goyang jika tertiup angin kencang membuat iya merasa takut sewaktu-waktu bangunan tersebut ambruk.


"Apalagi kamar mah sudah ruag-rieug (goyang) ngeri takut ambruk apalagi kalau hujan deras sama angin kencang gimana kalau ambruk takut umi ke tiban," katanya.