JAKARTA, CEKLISSATU - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Bincang Pasar Modal bagi para pelaku parekraf hingga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Yogyakarta.

Hal ini untuk mendorong para pelaku UMKM untuk dapat mengetahui cara mendapatkan pembiayaan dari pasar modal khususnya melalui skema Initial Public Offering (IPO).

“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” ujar Menteri  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam keterangannya, Minggu 19 Februari 2023.

Baca Juga : Gerakan Legalitas Usaha Targetkan 10 Juta UMKM Miliki NIB

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani mengatakan, jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 10,31 juta investor per Desember 2022.

Itu adalah sebuah potensi dan peluang besar bagi perusahaan parekraf, pelaku UMKM, untuk mendapatkan investor, mengingat masalah terbesar dalam pengembangan usaha parekraf adalah pembiayaan.

“Kami berharap akan terjalin kolaborasi dengan lembaga lain seperti pemerintah daerah untuk bersama-sama mendorong usaha untuk scaling up melalui IPO sehingga kegiatan seperti ini dapat menjangkau lebih luas masyarakat,” kata Rizki.

Rizki mengatakan, dengan ditetapkannya Yogyakarta sebagai tuan rumah Bincang Pasar Modal, pihaknya optimis dengan potensi UMKM sektor parekraf Yogyakarta yang terbukti berhasil mencatatkan transaksi B2C (Business to Consumer) sebesar Rp8.120.036.447 pada kegiatan Travex Asian Tourism Forum.