PARIS, CEKLISSATU - Tim Indonesia merebut medali emas pertama di Olimpiade Paris 2024. Adalah Veddriq Leonardo dari panjat tebing yang berhasil meneruskan raihan medali emas Indonesia di panggung olahraga tertinggi dunia tersebut. 

Selain itu, Veddriq juga mencatatkan sejarah peraih  medali emas pertama buat Indonesia dari cabang olahraga di luar bulutangkis. Sekaligus medali pertama sejak nomor speed dipertandingkan perseorangan dalam sejarah olimpiade, sebab di Tokyo, lead border dan speed digabung. 

"Senang sekali, Alhamdulillah, terima kasih masyarakat Indonesia. Olahraga ini baru tapi diberi kepercayaan dan bisa dibuktikan dengan meraih emas. Bersyukur untuk pencapaian ini dan saya pun bangga atas pencapaian ini," kata Veddriq usai perlombaan. 

"Medali emas ini berkah dan ini juga merupakan kerja keras, usaha, dedikasi semua tim pelatih, atlet, teman keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan. Ini juga kado buat Indonesia di ulang tahun ke-79," imbuhnya. 

Langkah Veddriq di Site d'escalade du Bourget, terbilang mulus untuk bisa keluar sebagai juara. Sejak elimination seeding sampai ke final, Veddriq belum pernah merasakan kekalahan. 

Di babak perempat final, Veddriq yang menghadapi wakil tuan rumah Bassa Mawem berhasil menang. Veddriq mencatatkan waktu 4,88 detik, sedangkan Mawem 5,26 detik. 

Di semifinal, Veddriq bertemu dengan Rezza Ali Pour yang juga menjadi lawannya di semifinal Asian Games 2022. Kala itu, pemanjat dari Pontianak kalah dan meraih medali perunggu. 

Namun, di Olimpiade Paris 2024, Veddriq mampu membalas kekalahannya. Dia berhasil mencatatkan waktu 4,78 detik dan Ali Pour 4,84 detik. 

Di babak final, Veddriq berhadapan dengan wakil China Wu Peng. Keduanya pernah bertemu di small final Asian Games 2022 Hangzhou yang hasilnya Veddriq menang dan berhasil membawa pulang medali perunggu. 

Di Paris, Veddriq kembali menunjukkan kelasnya di hadapan Wu Peng. Veddriq unggul 4,75 detik atau lebih cepat di atas wakil China yang mencatatkan waktu 4,77 detik sekaligus memastikan medali emas pertama buat Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024. 

"Indonesia harus berterima kasih dan bersyukur kita mendapat sejarah medali emas di luar bulutangkis. Ini menandakan bahwa Indonesia bisa bersaung dengan siapapun, termasuk USA dan China. Ini akan menambah semangat walaupun di akhir-akhir, masih ada Rizki Juniansyah, Bernard van Aert dan Nurul Akmal juga pasti bisa," ujar CdM Anindya. 

Di nomor men's speed, medali perunggu direbut Sam Watson dari USA yang mengalahkan Ali Pour dengan  waktu 4,74 detik sekaligus memperbaiki world record atas namanya sendiri yang sebelumnya 4,79 detik. 

"Siapa yang tidak sedih, siapa yang tidak bangga Indonesia mendapatkan medali emas pertama. Indonesia Raya berkumandang. Tapi jangan berhenti berdoa karena masih ada lagi peluang," ungkap Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia. 

"Saya tadi sama Presiden IOC Thomas Bach dan NOC Prancis David Lappartient, mereka menyaksikan bagaimana Indonesia dapat emas pertama. Dan mereka  memberikan selamat. Itu juga jadi momentum karena kita mau bidding Youth Olympic 2030," lanjutnya.