BOGOR, CEKLISSATU - Sebanyak tujuh orang pramudi Biskita Transpakuan Kota Bogor kedapatan melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga diberikan sanksi tegas berupa pemecatan.

Hal itu diungkapkan Manager Biskita Transpakuan, Gery Widiana Lutpi. Menurutnya, pemecatan terhadap pramudi Biskita Transpakuan lantaran pramudi tidak menjalankan SOP yang sesuai ketentuan bahkan sampai terjadi pelanggaran lalu lintas atau kecelakaan.

"Untuk saat ini pengemudi yang sudah melalui proses pemecatan ada sekitar 7 orang dari per tanggal 24 Januari 2022, pelanggarannya kebanyakan kecelakaan. Nah kita tidak bisa mentolerir hal seperti itu karena Biskita di Kota Bogor tujuanya untuk memberikan pelayanan, jadi tidak bisa juga pengemudi ini mengendarai kendaraan sampai merugikan pihak lain," ucapnya kepada awak media pada Rabu, 10 Agustus 2022.

Kendati demikian, pemecatan pramudi Biskita Transpakuan tidak sertamerta langsung diberikan sanksi tersebut. Melainkan, kata Gery, sebelumnya sang pramudi berikan terlebih dahulu surat teguran atau SP 1 sampai 3 dari manajemen.

"Kalau masih melanggar juga, baru kita tindak tegas berupa pemecatan. Setiap unit Biskita kan ada CCTVnya jadi dari situ kita bisa liat kronologi kejadiannya dan bisa ambil analisa secara objektif dengan pengemudi. Kalau memang terbukti membuat pelanggan baik itu pelanggan kecil atau besar tetap ada sanksinya," ungkapnya.

Disinggung soal SOP pramudi jika terjadi kecelakaan saat mengendarai unit Biskita Transpkauan, Gery mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tim khusus (timsus) untuk menangani permasalahan-permasalahan kecelakaan yang dialami pramudi Biskita Transpakuan.

Apalagi, lanjut Gery, persoalan kecelakaan menjadi salah satu konsen utama dari pihak manajemen Biskita Transpakuan. Sebab, menyangkut sisi kemanusiaan dan sebagainya.

"Ketika terjadi satu kesalahan baik itu ringan maupun berat, pengemudi itu harus berhenti dulu sambil melapor situasinya. Kemudian nanti timsus laka dari Biskita akan langsung meluncur ke TKP untuk mengurus kejadianya dan segala macam kebutuhannya, dengan tujuan agar sisi kemanusiaannya teratasi dengan cepat, terus yang kedua penumpang yang ada di dalam bus bisa tetap melanjutkan perjalanan," tegasnya.

Selain itu, Gery menambahkan, setiap bulan pihaknya selalu melakukan pembinaan kepada seluruh pramudi Biskita Transpakuan supaya mereka bisa tetap melakukan pelayanan sesuai SOP yang sudah ditetapkan.

"Termasuk pengawasan, kami dilakuakan setiap hari melalui CCTV dan kalau ada pramudi yang mengantuk, kita juga langsung melakukan peneguran. Jadi real time gitu," ujarnya.

Gery mengimbau kepada masyarakat khususnya di Kota Bogor untuk tidak khawatir dan berprasangka lain kepada pramudi-pramudi Biskita Transpakuan. Terlebih, pramudi Biskita ini sudah memiliki sertifikasi yang jelas dan menjalan SOP dengan sebaik-baiknya.

"Misal jika terjadi kecelakaan, masyarakat tidak perlu khawatir seperti pengemudi akan kabur atau tidak bertanggung jawab. Itu tidak dibenarkan karena kami sudah menyiapkan SOPnya dan membentuk timsus untuk menangani persoalan kecelakaan sampai kompensasi terhadap korban," katanya.