Jauhi Kutukan untuk Kaum Nabi Luth
BOGOR, CEKLISSATU - Belakangan maraknya Lesbian Gay Biseksual, Transgender (LGBT) malah sudah bergeser menjadi tren di kalangan anak muda. Belum lama beredar, sebuah video yang diduga aktivitas anak muda bergaya gay di sebuah kafe di Bogor. Meskipun, belum terbukti bahwa video tersebut, adalah kegiatan komunitas tertentu tapi beredarnya video tersebut di jagad media sosial cukup membuat gaduh masyarakat di Bogor.
Ada juga diduga pesta waria di Padang Sidimpuan Sumatera Barat, beberapa waktu lalu di sebuah kafe. Pada acara tersebut, tampak di dalam ruangan penuh dekorasi balon mirip perayaan ulang tahun. Dalam video yang beredar, tampak juga ada aksi mirip peragaan busana, yang diikuti dengan berjalan lenggak lenggok di atas karpet merah.
Bukan hanya di pergaulan sehari-hari, dalam sajian tontonan televisi saja banyak menampilkan seorang pria yang bergaya wanita. Semakin berani dan terbuka penyimpangan perilaku yang melawan kodratnya ini.
Menurut Henny Suharyati, Pengamat Sosial Universitas Pakuan Bogor, LGBT itu seperti penyakit menular yang mampu secara cepat menular. Ibarat Covid, LGBT akan hilang apabila sudah ditemukan obatnya. Penangkal paling ampuh saat ini adalah iman dari seseorang itu sendiri.
Baca Juga : Jelang Ramadan, Ketua DPRD Minta Pemkab Bogor Pastikan Sembako Aman Harga Terjangkau
Henny menjelaskan, mereka memiliki kode-kode khusus dari penampilan, bahasa verbal dan bahasa tubuh. Bahkan mereka memiliki suatu grup atau komunitas yang eksklusif tidak sembarangan bisa bergabung dalam “circle” LGBT dengan tujuan berkompetisi untuk menunjukkan eksistensinya.
Biasanya, mereka yang masuk ke dalam pusaran ini memiliki konsep gaya hidup hedonis. Karena untuk menunjukkan eksistensi yang ekspresif butuh modal cukup besar. Tak heran, banyak anak-anak muda zaman sekarang berlomba-lomba memperkaya diri dengan cara masuk dalam lingkaran komunitas tersebut.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, penemuan kasus HIV awalnya tahun 2020 adalah 364 kasus, di tahun 2021 sebanyak 333 kasus dan di tahun 2022 sebanyak 408 kasus. Dari 408 kasus HIV Positif, 145 kasus dari kelompok Pasien TB dan 130 kasus dari Kelompok LSL (Laki-laki yang berhubungan Seks dengan Laki-laki).
Untuk kasus HIV positif tahun 2022 di Kota Bogor, terdapat 330 kasus pada laki-laki sebesar 80,8 persen, lebih tinggi dari perempuan yaitu 78 kasus atau 19,2 persen. Berdasarkan kelompok usia kasus HIV positif tahun 2022 di Kota Bogor, paling banyak pada usia 25 sd 49 tahun yaitu sebanyak 287 kasus atau sekitar 70,3 persen.
Untuk penularan HIV adalah melalui hubungan seksual, melalui kontaminasi darah seperti menerima darah, jarum suntik bekas, tato dan dari Ibu positif ke bayinya. Selain itu faktor resiko penularan HIV sebagian besar karena perilaku hubungan seksual, bisa karena perilaku hubungan seksual lain jenis (heteroseksual) maupun hubungan seksual sejenis (homoseksual). Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) adalah orientasi seksual, bukan perilaku seksual. Artinya yang menjadi resiko penularan adalah perilaku seksual.
307 kasus positif terdiri kelompok sasaran resiko tinggi atau populasi kunci dan 101 kasus positif dari kasus non populasi kunci. Kasus HIV positif terbanyak dari faktor resiko pasien TB dan LSL (Laki-laki seks laki-laki).
Kuncinya adalah peran dari lingkungan keluarga sebagai filter paling awal dalam mencegah penyimpangan perilaku sosial. Peran bapak di dalam keluarga menjadi pengawas sentral terhadap anak dan kesehariannya. Komunikasi dua arah tidak bisa disepelekan untuk membangun hubungan harmonis saat di rumah maupun di luar rumah. Seperti menghabiskan akhir pekan bersama keluarga tanpa gawai, berekreasi hingga mengajak berkunjung ke sanak keluarga besar.
Bergaya hidup hedonis juga menjadi latar belakang mengapa seseorang melakukan penyimpangan orientasi seksual. Karena dalam sebuah lingkungan pergaulan seseorang tersebut harus mengikuti gaya hidup yang lainnya. Termasuk memacari sesama jenis untuk mengejar materi.
Pendekatan agama juga menjadi salah satu tembok besar penghalang dari pengaruh negatif yang ada di luar rumah. Mengenalkan pengetahuan tentang berdosanya melakukan seks bebas hingga berperilaku menyerupai wanita bagi kaum pria dan sebaliknya kaum wanita dilarang menyerupai pria.
Ditulis oleh:
Eko
Ceklissatu.com
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Comments