BOGOR, Ceklissatu.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem yang disebabkan fenomena iklim global La Nina masih berlangsung hingga Mei 2021 mendatang.
Potensi pengaruhnya seperti curah hujan yang tinggi juga terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, tak terkecuali Kota Bogor.
Diprakirakan pada Maret-April 2021, curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia masih berpotensi kategori menengah hingga tinggi, yaitu 200-500 milimeter per bulan. Potensi curah hujan tinggi ini cukup riskan berdampak pada longsor, khususnya di kawasan bantaran sungai.
Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim mewanti-wanti masyarakat Kota Bogor patut waspada terhadap cuaca yang belum menentu. Sehingga menurutnya, potensi bencana masih bisa terjadi kapan saja.
“Potensi bencana yang paling dominan di Kota Bogor adalah pergeseran tanah, longsor dan atap rumah yang roboh,” kata Dedie usai meninjau salah satu lokasi bencana longsor yang menimpa tiga rumah di Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (23/2/2021).
Sambung Dedie menghimbau, bagi warga terutama yang tinggal di bantaran kali atau sungai, harus tetap memperhatikan area rawan bencana. Dimana volume air dapat meningkat. Apalagi ditambah dengan adanya pengikisan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah melakukan upaya mitigasi bencana dalam upaya mengurangi risiko. Termasuk, melakukan pemetaan lokasi rawan bencana di Kota Bogor.
“Mitigasi itu kan serangkaian upaya mengurangi resiko. BMKG dengan forecasting atau ramalan cuaca sedangkan BPBD dengan mengedukasi warga mencegah potensi bencana,” jelasnya.
Sementara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Priyatnasyamsyah membenarkan pada pekan lalu, telah terjadi 26 kejadian bencana yang tersebar di Kota Bogor.
Dari 26 bencana yang terjadi pada pekan lalu, 14 diantaranya merupakan kejadian tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Tengah, Bogor Barat, dan Bogor Utara.
“Beberapa jenis bencana lainnya, mulai dari pohon tumbang, atap rumah ambruk, tembok jebol, dan bangunan ambruk,” kata Priyatna.
Priyatna menambahkan, sejumlah daerah di Kota Bogor tercatat rawan tanah longsor. Berdasarkan catatan BPBD, daerah rawan tanah longsor berada di Kelurahan Cimahpar dan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kelurahan Katulampa di Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan Curug , Pasir Jaya, Gunung Batu, dan Semplak di Bogor Barat, serta di beberapa daerah di Kecamatan Bogor Selatan.
Priyatna menghimbau untuk warga yang tinggal di sekitaran bantaran agar waspada serta menyiapkan barang jika terjadi longsor, untuk warga yang tidak tinggal di sekitar bantaran hindari melakukan aktivitas sekitaran sungai, jangan berteduh di bawah pohon ketika hujan.
Editor: Ayatullah