KYIV, CEKLISSATU – Pemerintah Ukraina mengaku telah mengalami kerugian sebesar 564,9 miliar dolar AS atau lebih dari Rp8.109 triliun.
Kerugian itu mencakup kerusakan infrastruktur, kehilangan pertumbuhan ekonomi, dan berbagai faktor lainnya.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Ekonomi Ukraina, Yulia Svyrydenko pada Senin 28 Maret 2022. Dalam sebuah unggahan daring, dia menyatakan pertempuran di negaranya telah merusak atau menghancurkan 8.000 km jalan dan 10 juta meter persegi perumahan.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengerahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu. Dia menyebut serangan ke negara tetangga itu sebagai operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi dan “mendenazifikasi” Ukraina.
Operasi militer itu dilakukan Putin setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) meminta bantuan Moskow untuk mempertahankan diri melawan pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Pasukan Ukraina terus melakukan perlawanan keras terhadap tentara negeri beruang merah. Sementara itu, Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksa Moskow menarik pasukannya.