CIANJUR, CEKLISSATU – Seorang murid PAUD ZL (6,5) di Kecamatan Pasir Kuda, Cianjur Jawa Barat meninggal dunia usai menjalani vaksinasi Covid-19. Sebelum meninggal korban sempat mengalami kejang-kejang dan demam tinggi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur dr. Yusman Faisal membenarkan ada siswa PAUD meninggal dunia usai disuntik vaksin di SD Banyuwangi, Kecamatan Pasir Kuda pada Senin (17/01/22) pukul 09.30 WIB.
Menurutnya, ZL diduga mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) usai mendapat suntikan vaksin Covid-19 untuk usia 6-11 tahun. Namun sebelum disuntik, ZL dinyatakan lolos tahapan pemeriksaan kesehatan.
“Waktu divaksin, anak tersebut diantar orang tuanya dan dinyatakan layak untuk divaksin setelah melalui screening kesehatan. Saat di rumah sekitar pukul 12.30 WIB, anak tersebut mengalami demam dan orang tua langsung membawanya ke puskesmas setempat dan lalu memberikan obat demam,” ujar Yusman saat ditemui di halaman Pendopo Cianjur, Rabu (19/0/22).
Pada malam harinya, anak tersebut mengalami demam tinggi disertai kejang-kejang. Orang tuanya membawa kembali ke puskesmas. Setelah berkonsultasi dengan dokter, ZL diberikan obat demam dan kejang.
Akan tetapi, keesokan harinya, sang anak mengalami demam dan kejang-kejang kembali. Saat itu pihak puskesmas menyarankan orangtua ZL untuk dirujuk ke RSUD Pagelaran, namun permintaannya itu ditolak.
“Dokter puskesmas menyarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Pagelaran karena ada dokter spesialis anak,” ungkapnya.
Sekitar pukul 09.30 WIB, ZL akhirnya meninggal dunia di ruangan IGD Puskesmas Pasir Kuda. Terkait kejadian ini, Dinkes Cianjur langsung melaporkan ke Komnas KIPI dan memasukan kejadian tersebut dalam KIPI berat.
“Kami sudah laporkan kejadian ini ke Komnas KIPI, karena diduga kematiannya akibat KIPI. Tapi untuk pastinya kami masih menunggu hasil dari Komnas KIPI,” kata dia.
Yusman mengaku kejadian ini baru pertama kali terjadi di Cianjur. Namun dengan adanya kejadian ini, Yusman meminta kepada orangtua untuk tidak perlu takut membawa anaknya untuk disuntik vaksin.
“Karena kasus KIPI apalagi sampai meninggal presentasinya sangat kecil,” tutupnya.
Penulis : Eronsyah
Editor : Ayatullah